FGD Pengembangan Model Pendidikan Keluarga dalam Meningkatkan Kemampuan dan Peran Keorangtuaan

Selasa (28/5) beberapa dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Luar Sekolah melakukan pertemuan dengan Praktisi dan pemerhati pendidikan lainnya untuk membahas pentingnya kemampuan keluarga meningkatkan pendidikan dan pengasuhan anak. Beberapa narasumber yang turut di undang adalah Ibu Paricia Lestari Taslim, S.Pd dan Dr. Suwardi, M.Hum. Ibu Patricia, atau sering di panggil dengan Ibu Patricia menjelaskan mengenai ceritanya memilih untuk memberikan pendidikan homeschooling tunggal sebagai pilihan dan solusi pendidikan untuk anaknya yang special. Lala, merupakan salah satu anak dari Bu Patricia yang memperoleh pendidikan rumah. Bu Patricia memilih keluar dari profesinya sebagai guru bangsa, dan memilih memberikan pendidikan tunggal untuk anaknya. Ia berpendapat bahwa Lala, sebagai anak dengan kemampuan lebih (Gived) harus mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga saya sebagai orangtua dapat mendampingi belajarnya hingga maksimal. Sharing dengan bu Pat diharapkan mampu memberikan keluran berupa panduan dan tata cara kepada pihak lain yang menginginkan pendidika homeschooling tunggal.

“Saat ini, persekolahan formal lebih menstandarkan pendidikan dengan kurikulum yang sama ditujukan kepada setiap murid. Padahal banyak anak-anak yang memiliki cara tersendiri dan kebutuhan tersendiri dalam belajar. Sebagai contoh anak yang punya penyakit hemophilia misalnya. Ia tidak bisa ikut sekolah formal. Ia harus sering ke dokter, harus sering suntik. Ia kalau di sekolah formal bisa tidak naik kelas, solusinya adalah memberikan pendidikan yang mampu menyesuaikan kondisinya ” ujar Bu Pat dalam meberikan pemahaman tentang maksudnya. Kerjasama antara Praktisi Homeschooling dengan dosen dan mahasiswa dimaksudkan agar nantinya mampu menghasilkan suatu pedoman dan kesepakatan yang membantu dan memudahkan orangtua atau pihak lain yang membutuhkan sekolah rumah atau homeschooling.

Selanjutnya, pemaparan materi dari Dr. Suwardi, M.Hum. beliau merupakan Dosen Bahasa jawa sekaligus pemerhati kebudayaan Jawa. Materi yang dipaparkan beliau adalah mengenai bagaimana pengasuhan anak yang dilakukan orangtua dengan budaya Jawa. Ada perbedaan antara masyarakat Jawa tradisional dan modern, terutama pendidikan dan ekonomi juga mempengaruhi pegasuhan. Oleh sebab itu, perlu di gali apakah saat ini pengasuhan masyarakat Jawa yang sudah mengakar dilaksanakan oleh masyarakat atau justru telah berangsur-angsur memudar.