Tindak Lanjut Kerjasama PPs UNY Dengan Faculty of Education, Kasetsart University

Sebagai salah satu tindak lanjut program kerjasama antara UNY dengan KU yang telah mulai dilaksanakan sejak ditandatanganinya MoU antara kedua universitas pada tahun 2012 yang lalu, pada tanggal 5-7 November 2014 ini PPs UNY, yang diwakili oleh Direktur, Kaprodi S2 PLS, dan Koordinator Kerjasama PPs, bertandang ke Faculty of Education, KU di Bangkhen Campus, Bangkok. Pada kunjungan kali ini PPs UNY berniat untuk membahas agenda kerjasama lebih lanjut dengan rancangan berupa penandatanganan MoA untuk program student/staff exchange dan joint research/publication.

Delegasi dari PPs diterima oleh Dekan Faculty of Education, Assoc. Prof. Surachai Jewcharoensakul, Ph.D. mulai dari jam 8 hingga 12 siang. Dalam kesempatan tersebut, hadir juga Assoc. Prof. Vikorn Tantawutho, Ed.D. (Associate Dean of Faculty of Education, KU) serta Dr. Achara Soachalerm (dosen Faculty of Education, KU). Dr Achara Soachalerm pernah diundang sebagai pembicara dalam International Seminar on Sport and Achievement (ISSCA) yang dihelat FIK UNY pada tanggal 23-24 April 2014 yang lalu.

Dalam diskusi tersebut dicapai beberapa kesepakatan tentang pelaksanaan program kerjasama PPs UNY – Faculty of Education, KU berupa program staff/student exchange, guest lecturing dan joint publication, yang akan diselenggarakan pada tahun 2015.

Pada hari yang sama, 6 November 2014, bersama dengan Dekan Faculty of Education, delegasi dari PPs UNY juga berkesempatan untuk menilik pembelajaran yang diselenggarakan di Kasetsart Lab School yang tempatnya bersebelahan dengan kampus Faculty of Education. Delegasi diterima oleh Kepala Sekolah yang menjelaskan berbagai hal mengenai manajemen Lab School dan mengajak delegasi untuk berkeliling di lingkungan sekolah tersebut.

Kasetsart Lab School ini merupakan bagian dari Faculty of Education, KU sehingga berada di bawah koordinasi Dekan dan letaknya pun berada di dalam lingkungan kampus KU di Bangkhen. Saat ini terdapat sekitar 200 orang guru di Lab School tersebut, yang sebagian di antaranya berkualifikasi S2 dan S3. Untuk guru yang masih berkualifikasi S1 merupakan guru kontrak. Jenjang pendidikan yang ditawarkan di Lab School tersebut adalah jenjang pendidikan dasar dan menengah (grade 1 – 12) dengan jumlah siswa sekitar 40 orang per kelas dan tersedia 7 kelas paralel di tiap jenjang.

Sekolah dilaksanakan selama lima hari dalam sepekan, mulai jam 8 hingga 15.45. Terdapat tiga program yang dijalankan di sekolah ini, yaitu kelas reguler, internasional, dan multilingual. Pendaftaran siswa baru hanya dilakukan untuk grade 1 saja. Setiap tahun, KU Lab School menerima setidaknya 3000 aplikasi pendaftaran siswa baru dan hanya sekitar 10% saja yang diterima. Oleh karena itu, dapat dikatakan bila sekolah ini termasuk salah satu sekolah paling favorit di Bangkok.

Dalam hal pendanaan, sekolah ini memiliki dukungan yang begitu besar dari Parents-Teachers Association (PTA). Selain berasal dari SPP yang besarnya berbeda-beda sesuai jenis kelas yang diikuti siswa, setiap tahun PTA mengadakan bazaar selama 1 minggu di sekolah untuk menggalang dana untuk kegiatan di sekolah. Fasilitas yang disediakan pun bisa dibilang lengkap, mulai dari ruang-ruang kelas yang sangat memadai, studio tari dan lukis, beragam fasilitas olahraga, hingga kantin.

Sebagai salah satu upaya untuk menyongsong ASEAN Economic Community (AEC) di tahun 2015, KU Lab School memasang bendera seluruh Negara ASEAN di tiap kelas dan di banyak tempat terbuka. Bahkan, di salah satu lorong tersedia beraneka ragam informasi mengenai masing-masing negara ASEAN, misalnya informasi mengenai tempat-tempat yang terkenal di masing-masing negara, serta informasi mengenai makanan dan demografi di negara-negara tersebut. Hal ini rasanya cukup layak untuk diadaptasi di UNY untuk tujuan yang sama.

Kebetulan pada hari tersebut seluruh masyarakat Thailand sedang merayakan Loi Krathong festival, sehingga suasana tersebut juga terasa di Lab School. Siswa-siswi kelas 2 SD pada hari tersebut mengenakan pakaian tradisional Thailand serta membuat Krathong (semacam sajian dari aneka bunga untuk dilarung di sungai) sebagai aktivitas di kelas pada hari tersebut.

Agenda berikutnya setelah mengunjungi Lab School adalah kunjungan ke perpustakaan pusat KU, yang bernama Kasetsart University Learning Center (KULC). Di sana delegasi disambut oleh salah satu pengelola perpustakaan, yang menjelaskan berbagai fasilitas yang tersedia di perpustakaan yang terdiri dari 5 lantai ini. Perpustakaan ini terdiri dari 2 gedung, gedung lama dan gedung baru, yang saling menyatu. Di setiap lantai ditawarkan konsep dan fasilitas yang berbeda-beda.

Di lantai 1, pengunjung disambut oleh petugas di front desks yang akan memberikan informasi secara lengkap mengenai perpustakaan tersebut dan fasilitas apa saja yang dapat dimanfaatkan oleh pengunjung. Di lantai ini terdapat area untuk membaca, area yang memuat buku-buku referensi terbaru, informasi mengenai buku terbaru koleksi perpustakaan. Selain itu di lantai ini terdapat pula internet service area, laptop/tablet loan service, majalah dan koran, serta exhibition hall.

Lantai 2 berisikan area untuk membaca, bagian periodicals dan tesis, audio-visual service area, mini theater, language on demand area untuk pembelajaran bahasa, serta video on demand area di mana pengunjung dapat meminta video tertentu untuk dapat mereka mainkan. Semua fasilitas yang tersedia ini dapat dimanfaatkan setelah pengunjung melakukan booking terlebih dahulu.

Adapun lantai 3 adalah khusus untuk menyediakan sumber belajar untuk bidang pertanian, yang merupakan unggulan utama Kasetsart University. Di lantai 4 tersedia area untuk membaca serta ruang pertemuan. Lantai 5 merupakan area khusus untuk mahasiswa S2 dan S3 dan auditorium. Selain itu, di perpustakaan ini juga terdapat Garden Library serta Eco-library. Garden library merupakan ruang terbuka di mana pengunjung perpustakaan dapat mengamati berbagai tumbuhan yang ditanam di sana. Terdapat pula sebuah kantin dan area untuk duduk-duduk. Eco-library merupakan salah satu unggulan perpustakaan KU, di mana semua furniturenya dibuat dari bahan-bahan bekas yang kemudian didaur ulang. Di salah satu sudutnya terdapat area untuk anak-anak SD, di mana mereka dapat melakukan kegiatan membaca maupun beristirahat.

Di akhir agenda kunjungan ke Kasetsart University, delegasi PPs UNY berkesempatan untuk mengikuti campus tour ditemani oleh salah satu mahasiswa S3 KU, Sudafa Jumjim. Beberapa tempat di lingkungan kampus KU yang dikunjungi adalah Cultural Center, Book Store, serta Bangkok Aquarium. (ts)