KULIAH UMUM PENDIDIKAN NONFORMAL DI PERSEKOLAHAN

Program studi Pendidikan Luar Sekolah menyelenggarakan Guest Lecture untuk dosen dan juga mahasiswa S-2 (Kamis, 9 Agustus 2018) dengan tema “Pendidikan Nonformal di Persekolahan”. Acara yang sudah terselenggara di Ruang Sidan 1 FIP UNY ini diisi oleh dua dosen tamu yaitu Prof. Dr. Yoyon Suryono, MS. selaku ketua program studi Pendidikan Luar Sekolah S-2 UNY dan salah satu doktor dari Marseille University Perancis yaitu Dr. Jean Marc de Grave.

Pada sesi pertama Prof. Dr. Yoyon Suryono, MS. memberikan pemahaman mendalam mengenai pendidikan nonformal. Bahwa pendidikan nonformal yang sebagai pelengkap, pengganti maupun penambah pendidikan formal memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Berkaitan dengan penelitian juga tidak hanya dapat dilakukan di lembaga pendidikan nonformal, tetapi juga dapat dilakukan di lembaga pendidikan formal. Sehingga pendidikan nonformal dapat benar-benar menjadi pelengkap, pengganti maupun penambah pendidikan formal. 

Selanjutnya Dr. Jean Marc de Grave ahli dalam antropologi, rutin mengunjungi Indonesia untuk melakukan penelitian. Saat sesi dua beliau menyampaikan penelitiannya mengenai pendidikan di pencak silat. Beliau menuturkan bahwa pembelajaran dari pencak silat tidak terlepas dari nilai-nilai dalam pembelajaran di sekolah formal. Penelitian yang dilakukan dengan metode etnografi ini memberikan beberapa pemahaman bahwa ada empat hal penting yang harus diperhatikan diantaranya yaitu bagaimana menganalisis sistem pergaulan, ruang, waktu, dan isi dari suatu ilmu/sifat dari pengetahuan. Hal itu kemudian menjadi dasar pemahaman bahwa ilmu akan senantiasa berkembang. Ilmu itu sendiri sebagai suatu hal yang selalu berkembang menyesuaikan kebutuhan masyarakat sedangkan ilmu yang di sekolah formal terkesan statis. Untuk membuat sebuah program yang dinamis, tidaklah mudah karena terkait dengan banyak aspek dan salah satunya kepuasan pihak-pihak terkait. Pesan dari Dr. Jean Marc de Grave sebelum mengakhiri pemaparan dalam sesi kedua yaitu bahwa “Ilmu akan memiliki nilai jika dapat dibagi bersama untuk kehidupan bersama”. (Erma.K)